Kuisioner Pemahaman Visi & Misi FVP

Survai  mengenai Visi Misi, Tujuan, dan Sasaran Fakultas Vokasi pelayaran dan 3 prodi di dalamnya yang terdiri atas Prodi Teknologi Rekayasa Operasi Kapal (TROK), Teknologi Rekayasa Permesinan Kapal (TRPK), dan Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim (MPLM) dilakukan secara berkala. Berdasarkan hasil survei yang melibatkan total 261 responden dari berbagai unsur sivitas akademika Fakultas Vokasi Pelayaran Universitas Hang Tuah, yang terdiri atas dosen (10%), mahasiswa (81%), tenaga kependidikan (7%), dan stakeholder eksternal (2%) yang terdapat dalam diagram berikut ini

Survai yang dilakukan kepada stakeholder internal dan eksternal terbagi atas beberapa permasalahan pokok, diantaranya Tingkat pemahaman, media sosialisasi, frekuensi penyampaian, dan implementasi dalam aktivitas akademik yang terlihat serta hasil tindak lanjut yang dilakukan oleh UPPS adalah sebgai berikut ini.

A.Tingkat Pemahaman VMTS

Secara keseluruhan, 78% responden termasuk dalam kategori Sangat Memahami dan 19% Memahami, sedangkan 3% berada pada tingkat Cukup Memahami. Tidak ditemukan responden yang menyatakan Tidak Memahami. Hal ini mengindikasikan bahwa proses sosialisasi VMTS telah berjalan cukup efektif, terutama di lingkungan prodi TRPK dan MPLM. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap VMTS di tingkat fakultas maupun program studi telah berjalan dengan sangat baik, dengan rata-rata tingkat pemahaman berada di atas 85%. Strategi sosialisasi yang dilakukan oleh institusi, baik melalui media digital, forum akademik, maupun kegiatan rutin, telah mampu membangun kesadaran kolektif terhadap arah pengembangan institusi. Namun, partisipasi stakeholder eksternal yang masih rendah menjadi perhatian khusus dan harus menjadi fokus tindak lanjut dalam strategi komunikasi kelembagaan ke depan. bahwa pemahaman terhadap VMTS di tingkat fakultas dan program studi telah berjalan dengan sangat baik, dengan rata-rata tingkat pemahaman berada di atas 85%. Hal ini menunjukkan keberhasilan strategi sosialisasi VMTS melalui berbagai media seperti website, apel pagi, dan forum akademik lainnya. Meskipun demikian, keterlibatan stakeholder eksternal masih rendah (2%), dan menjadi perhatian khusus dalam rencana tindak lanjut ke depan.

B.Media Sosialisasi VMTS

Survei menunjukkan bahwa penyampaian Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) di lingkungan Fakultas Vokasi Pelayaran Universitas Hang Tuah didominasi oleh penggunaan website dan pamflet, sementara penggunaan sosial media tampak relatif rendah dan belum merata antar program studi.

Berdasarkan hasil survai, Website menjadi kanal utama penyampaian informasi VMTS dengan rata-rata keterjangkauan 66%, dan digunakan secara merata di semua unit. TROK menjadi prodi dengan pemanfaatan website tertinggi (69%). Pamflet menempati posisi kedua sebagai media yang cukup signifikan, dengan rata-rata penggunaan 23%, terutama pada prodi TRPK dan MPLM yang masing-masing menunjukkan angka tinggi (36%). Sosial Media belum digunakan secara optimal dan hanya mencapai 12% rata-rata, dengan dua prodi (TRPK dan MPLM) tidak menggunakannya sama sekali. Hal ini menunjukkan adanya potensi besar yang belum dimanfaatkan maksimal, mengingat karakteristik digital native dari mayoritas mahasiswa.

Pemanfaatan media digital resmi seperti website telah menunjukkan efektivitas tinggi dalam menjangkau sivitas akademika terkait pemahaman VMTS. Namun, kesenjangan pemanfaatan sosial media antar unit menunjukkan perlunya strategi komunikasi yang lebih adaptif dan seragam, mengingat peran penting sosial media dalam menjangkau generasi mahasiswa saat ini.

C. Frekuensi Penyampaian Cukup Intensif

Tingkat Intensitas Tinggi Rata-rata 51% responden berada pada kategori sangat sering dan 45% sering, menunjukkan bahwa komunikasi mengenai VMTS telah berlangsung secara intens dan konsisten di hampir seluruh unit akademik. Prodi TRPK dan MPLM menunjukkan performa terbaik, dengan 85% responden menyatakan sangat sering mendapatkan penyampaian informasi VMTS. Hal ini mencerminkan bahwa kedua prodi telah menjadikan VMTS sebagai bagian penting dalam komunikasi akademik mereka. FVP dan TROK menunjukkan pola seimbang, di mana sebagian besar responden menyatakan sering mendengar VMTS, meskipun angka sangat sering masih tergolong rendah (19% di FVP dan 14% di TROK). Persentase yang menyatakan jarang sangat rendah, yaitu hanya 2% secara rata-rata, namun tetap perlu menjadi perhatian agar tidak terjadi kesenjangan informasi.

Frekuensi penyampaian VMTS dapat dikatakan cukup intensif, terutama di tingkat program studi. Fakta bahwa sebagian besar penyampaian dilakukan secara rutin—baik melalui apel pagi, kuliah, maupun forum resmi—menjadi indikator bahwa nilai-nilai kelembagaan telah disosialisasikan secara terstruktur. Meski demikian, unit FVP sebagai entitas induk perlu meningkatkan frekuensi penyampaian pada kategori “sangat sering”, dan TROK perlu mengurangi persentase yang menyatakan “jarang”, agar keselarasan informasi dapat lebih merata di seluruh lapisan sivitas akademika.

D.Sumber Sosialisasi

Berdasarkan data dari Fakultas Vokasi Pelayaran dan ketiga program studi (TROK, TRPK, MPLM), diketahui bahwa metode penyampaian Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) dilakukan melalui berbagai sumber, dengan dominasi pada kegiatan apel pagi/upacara dan seminar/kuliah tamu.

Interpretasi:

  1. Apel pagi/upacaramenjadi sumber utama sosialisasi VMTS di lingkungan FVP dan TROK, dengan persentase 82–84%. Ini menunjukkan bahwa penyampaian informasi dilakukan secara rutin dan terstruktur melalui kegiatan formal institusional.
  2. Seminar atau kuliah tamumenjadi sumber utama di TRPK dan MPLM, dengan 87% responden memilih saluran ini. Ini mencerminkan adanya pendekatan lebih akademis dan berbasis diskusi dalam menyampaikan nilai-nilai kelembagaan.
  3. Perkuliahan regulerjustru hanya memberikan kontribusi kecil terhadap penyampaian VMTS, dengan rata-rata hanya 5% dari responden yang memperoleh informasi melalui jalur ini. Hal ini menjadi indikasi bahwa dosen belum sepenuhnya mengintegrasikan VMTS ke dalam materi kuliah.

Secara keseluruhan, terdapat dua jalur utama penyampaian VMTS, yaitu apel pagi/upacara dan seminar/kuliah tamu, yang masing-masing menyumbang hampir separuh dari total penyebaran informasi (48% dan 47%). Ini menunjukkan keberhasilan dalam menciptakan forum formal dan akademik sebagai media komunikasi kelembagaan. Namun, rendahnya keterlibatan perkuliahan reguler dalam menyampaikan VMTS menjadi catatan penting. Untuk memperkuat pemahaman dan internalisasi VMTS di tingkat mahasiswa, diperlukan integrasi langsung nilai-nilai VMTS ke dalam proses pembelajaran di kelas oleh para dosen pengampu.

E.Implementasi VMTS dalam Aktivitas Akademik Sudah Terlihat

VMTS telah terintegrasi secara menyeluruh dalam berbagai aspek kegiatan akademik di lingkungan Fakultas Vokasi Pelayaran. Dalam kurikulum, VMTS tercermin melalui penyusunan capaian pembelajaran lulusan dan mata kuliah yang mendukung visi institusi. Proses pembelajaran juga diarahkan untuk menanamkan nilai-nilai institusi melalui metode pembelajaran berbasis pengalaman, etika profesi, dan kedisiplinan vokasional. Dalam pelayanan akademik, komitmen terhadap visi dan misi terlihat dari sistem layanan yang responsif, transparan, dan berorientasi pada mutu. Sementara itu, dalam kegiatan tridharma, VMTS diimplementasikan melalui penelitian dan pengabdian yang relevan dengan bidang kemaritiman dan kebutuhan masyarakat, serta kemitraan strategis dengan industri. Integrasi ini menunjukkan bahwa VMTS telah menjadi fondasi dalam pengelolaan dan pengembangan akademik secara berkelanjutan.

F.RENCANA TINDAK LANJUT 

1.Penguatan Media Sosialisasi Digital dan Visual

Fakultas perlu mengoptimalkan pemanfaatan media digital sebagai sarana utama dalam penyebaran informasi VMTS. Website resmi dan akun media sosial institusi harus diperkuat dengan konten yang komunikatif, menarik, dan mudah dipahami oleh seluruh sivitas akademika. Selain itu, produksi video pendek, infografik, dan materi visual lainnya akan membantu menyampaikan nilai-nilai VMTS secara lebih efektif dan menjangkau khalayak yang lebih luas, termasuk mahasiswa baru dan calon mitra kerja sama.

2.Diversifikasi Metode Sosialisasi

Penyampaian VMTS tidak hanya bergantung pada media formal, tetapi juga perlu diintegrasikan dalam kegiatan rutin akademik seperti perkuliahan, seminar, dan pelatihan internal. Orientasi mahasiswa baru menjadi momen strategis untuk mengenalkan VMTS sejak awal. Selain itu, nilai-nilai VMTS juga dapat disisipkan dalam kegiatan kemahasiswaan, lomba akademik, serta diskusi ilmiah yang melibatkan partisipasi aktif mahasiswa agar internalisasi berjalan lebih natural.

3.Peningkatan Keterlibatan Stakeholder Eksternal

Stakeholder eksternal seperti alumni dan mitra industri memiliki peran strategis dalam pencapaian tujuan institusi. Oleh karena itu, perlu dibangun forum komunikasi secara berkala untuk berdiskusi mengenai implementasi dan harapan terhadap VMTS. Keterlibatan mereka juga penting dalam proses penyusunan dan evaluasi program kerja di tingkat program studi, guna memastikan bahwa arah pengembangan institusi tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan industri maritim.

4.Monitoring dan Evaluasi Berkala

Untuk menjaga konsistensi dan efektivitas penyampaian VMTS, pelaksanaan survei evaluasi pemahaman harus dilakukan secara berkala setiap tahun akademik. Hasil survei ini kemudian disusun dalam laporan evaluatif yang menjadi bagian dari sistem penjaminan mutu internal fakultas. Monitoring ini berfungsi sebagai instrumen umpan balik untuk memperbaiki strategi komunikasi serta merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

5.Penyelarasan Kurikulum dengan VMTS

Kurikulum yang diterapkan di setiap program studi perlu ditinjau secara periodik agar tetap sesuai dengan arah visi, misi, tujuan, dan sasaran institusi. Workshop penyelarasan yang melibatkan dosen, praktisi industri, dan pihak akademik akan memastikan bahwa isi pembelajaran mendukung penguatan nilai-nilai institusi dan sekaligus menjawab tuntutan dunia kerja, khususnya di bidang vokasi kemaritiman.

6.Pelatihan Internal dan Capacity Building

Penguatan pemahaman dan penginternalisasian VMTS di kalangan dosen dan tenaga kependidikan sangat penting dilakukan melalui pelatihan rutin dan kegiatan pengembangan kapasitas. Selain meningkatkan pemahaman konseptual, langkah ini juga mendorong mereka untuk menjadi agen penyebaran nilai-nilai VMTS di lingkungan kerja masing-masing. Pembentukan tim fasilitator internal dapat menjadi strategi efektif untuk memperluas jangkauan sosialisasi dan memperdalam penerapan nilai-nilai kelembagaan di seluruh unit akademik.

KUISIONER PEMAHAMAN VISI-MISI